Deteksi Dini Serangan OPT dengan Monitoring dan Pengamatan
Sigi, 20 September 2024. Tim BSIP melakukan monitoring pertumbuhan tanaman dan hama penyakit pada pertanaman padi varietas Mantap kegiatan Perbenihan Padi 8,5 ton yang terletak di Desa Sejahtera, Desa berdikari, Desa Rejeki Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, pada 20 September 2024. Monitoring tanaman merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan secara berkala untuk memantau kondisi pertumbuhan tanaman.
Pengamatan secara rutin memungkinkan deteksi dini terhadap serangan hama dan penyakit. Deteksi awal ini sangat penting karena serangan yang terdeteksi lebih cepat dan bisa lebih mudah dikendalikan, sehingga mencegah kerusakan yang lebih luas dan mengurangi risiko kehilangan hasil panen. Dengan melakukan pengamatan berkala, petani bisa menentukan kapan saat yang tepat untuk melakukan tindakan pengendalian. Misalnya, aplikasi pestisida atau tindakan mekanis dapat dilakukan tepat pada waktu yang efektif, sehingga mengurangi biaya dan penggunaan bahan kimia yang berlebihan. Serangan hama dan penyakit yang terkendali menjaga produktivitas tanaman padi akan meningkat, risiko kerugian akibat serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) bisa diminimalisasi, dan hasil panen yang berkualitas tinggi dapat dipertahankan.
Hasil pengamatan yang dilakukan ditemukan adanya serangan hama putih palsu, penggerek batang padi putih dan gejala penyakit blast yang ditandai dengan adanya bercak yang berbentuk belah ketupat. Dari pengamatan terlihat bahwa serangan hama putih palsu termasuk dalam kategori serangan ringan sebesar 25%, begitu juga dengan serangan penggerek batang padi putih termasuk dalam kategori ringan dengan intensitas serangan sebesar 6,8 %, dan penyakit blast dengan kategori serangan ringan. Dalam pengamatan juga terlihat bahwa ada beberapa musuh alami yang merupakan predator hama ditemukan pada sampel tanaman contoh yaitu kumbang kubah atau Coccinella sp, paederus sp dan Laba-laba.
Dari hasil pengamatan tersebut maka disarankan kepada petani untuk terus melakukan pengamatan dan melaporkan perkembangan yang terjadi. Selain itu disarankan untuk melakukan pengendalian metode pengelolaan hama terpadu seperti pengendalian biologis dan kultur teknis. Penggunaan pestisida secara bijaksana sesuai dengan dosis dan petunjuk pemakaian. Semoga dengan pengamatan rutin produksi benih padi dapat tercapai sesuai dengan target yang telah ditentukan.